Danau Seluluk, Kabupaten Seruyan

Habitat Berbagai Jenis ikan Air Tawar

Danau Seluluk merupakan Obyek Wisata Danau yang terletak diantara dua Desa yaitu Desa Pembuang Hulu I dan Desa Asam Baru atau tepatnya berada di Desa Derangga. yaitu sekitar 15 km dari Pembuang Hulu Danau ini dibatasi oleh beberapa perkebunan besar sawit (PBS) yang mengelilinginya.

Danau Seluluk berjarak sekitar 140 km dari Kabupaten Seruyan yang masuk dalam wilayah dataran Daerah Aliran Sungai Seruyan wilayah Pembuang Hulu, yang merupakan danau dan rawa yang dangkal serta teras-teras rendah yang sangat luas.

Sistem perairan dari danau air tawar dan hutan tergenang ini menjadikan Danau Seluluk tidak seperti danau-danau lainnya. Airnya bewarna hitam kekuning-kuningan karena mengandung lumpur yang berasal dari hutan perkebunan sawit yang berada di sekitarnya. Pada saat musim hujan, kedalaman air danau tersebut dapat mencapai 3-5 meter dan menyebabkan tergenangnya hutan di sekitarnya.

Selain hutan yang bagus dan menjadi tempat kunjungan wisata tahunan bagi warga Kabupaten Seruyan dan sekitarnya, Danau Seluluk juga menjadi habitat berbagai jenis ikan air tawar. Dari segi ukuran, misalnya, ada jenis ikan terkecil, yang dikenal dengan nama ikan linut (sundasalanx cf. microps) berukuran 1-2 sentimeter dengan tubuhnya yang transparan seperti kaca, hingga ikan berukuran panjang dua meter seperti ikan Belida,Tebiring,Toman dan Tapah.

Adapun ikan yang bernilai ekonomis dan di konsumsi warga, misalnya, ada ikan Gabus (Behau), Toman (Tahuman), Baung, Lais, Belida, dan Jelawat (Manjuhan). Khusus ikan hias, di Taman Wisata Danau Seluluk terdapat ikan arwana putih (scleropages formosus) Namun populasi jenis ini sekarang menurun drastis karena harganya yang mahal menyebabkannya di eksploitasi secara berlebihan. Pada kawasan ini tercatat paling tidak 120 jenis ikan, termasuk jenis yang langka serta bernilai tinggi yaitu ikan arwana (scleropages formosus) serta terdapat beberapa jenis spesies yang hanya dimiliki oleh Danau Seluluk dalam artian tidak ditemukan di daerah lain.

Berdasarkan hasil laporan penelitian yang telah dilakukan Pusat Lapangan Taman Wisata Danau Seluluk, terdapat beberapa spesies yang masih merupakan catatan karena belum ada nama lainnya. Sebagai habitat ikan air tawar terlengkap di Kalimantan, Kawasan Taman Wisata Danau Seluluk menjadi daerah penyedia sekaligus sebagai pemasok terbesar ikan konsumsi air tawar diantaranya adalah Gabus,Toman dan Jelawat yang berhasil menembus pasaran Kabupaten Seruyan,Kabupaten Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur hingga ke Ibu Kota Propinsi Kalimantan Tengah Palangka Raya.

Pada saat musim kemarau, dimana tinggi air Sungai Seruyan berangsur-angsur turun, air dari Danau Seluluk akan mengalir ke Sungai Seruyan sehingga debit air di sungai tersebut relatif stabil. Akhirnya pada saat puncak musim kemarau, keadaan Danau Seluluk dan daerah sekitarnya akan menjadi hamparan tanah kering yang luas. Ikan-ikan yang tadinya berada di danau, akan terlihat jelas di kolam-kolam kecil.

Bila Danau Seluluk surut airnya kedalaman danau hanya berkisar satu hingga dua meter. Padahal, dalam kondisi normal antara tiga hingga lima meter. Kalau banjir, dalamnya sampai tujuh meter. Tetapi, dalam dua tahun terakhir, penurunan air Danau Seluluk sangat ekstrem. Di beberapa bagian, ada yang sampai dua meter dalam tiga hari. Lazimnya cuma setengah meter. Ada yang menduga pembukaan lahan perkebunan di sekitar danau menjadi penyebab drastisnya penyusutan air Danau Seluluk. Kawasan bervegetasi baik yang hilang itu memusnahkan fungsi lahan sebagai daerah tangkapan dan resapan hujan.
Di samping potensi perikanan, kawasan Taman Wisata Danau Seluluk juga memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai salah satu objek wisata andalan bagi Kabupaten Seruyan dengan memanfaatkan keaneka ragaman hayati serta keindahan panorama alam.

Semakin Parah

Akibat maraknya penebangan kayu ilegal, kerusakan ekosistem Wisata Danau Seluluk di Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, kini semakin parah. Kondisi ini ditambah lagi dengan pembukaan lahan secara besar-besaran untuk 5 perusahaan perkebunan kelapa sawit, dan penangkapan ikan secara berlebihan di danau tersebut.


Akibat pembukaan lahan oleh perkebunan-perkebunan besar ini, terjadi degradasi lingkungan di sekitar Taman Wisata Danau Seluluk. Daerah yang sudah telanjur dibuka tidak ditanami, bahkan ditinggalkan. Perubahan yang terjadi di Taman Wisata Danau Seluluk itu juga berdampak pada menurunnya kualitas dan kuantitas air danau yang menjadi konservasi lahan basah Kalimantan Tengah.

Padahal keberadaan Danau Seluluk memiliki keterkaitan dan tidak bisa dilepaskan dengan ekosistem Sungai Seruyan. Danau itu terbentuk akibat terjadinya meander and oxbow lake atau perluasan dari dataran banjir. Misalnya, danau ini menampung kelebihan air Sungai Seruyan pada musim banjir dan mengisi kembali ke alur Sungai Seruyan pada musim kemarau.
 Itu sebabnya, Danau Seluluk sangat penting, karena merupakan "jantung" yang mengatur aliran air Sungai Seruyan. Tidak heran, kawasan seluas 5.000 hektar ini menjadi daerah lahan basah (wetlands) yang paling unik di Kabupaten Seruyan.

Ikan Danau Seluluk Mati Mendadak.

Para nelayan pemilik keramba di Danau Seluluk, Kabupaten Seruyan,Provinsi Kalimantan Tengah, beberapa waktu lalu mengaku resah lantaran ikan yang dipelihara di dalam keramba sejak satu tahun terakhir terserang penyakit aneh, berupa kedua bola mata memerah dan mati mendadak.

Salah seorang penduduk mengatakan jika salah satu ikan sudah terjangkit penyakit kedua bola mata memerah, hanya dalam beberapa hari akan menjangkiti seluruh ikan di dalam keramba. "Ikan yang bola matanya memerah, selalu berlarian mengitari seputar keramba hingga mati. Dua atau tiga hari kemudian, penyakit serupa menjangkiti seluruh isi keramba, sehingga semuanya mati," katanya bahkan ini tidak terjadi hanya dalam keramba tapi juga pada ikan yang hidup bebas dalam danau.

Bayangkan biaya investasi satu unit keramba hingga panen empat bulan kemudian bisa Rp 3 juta. Hasil penjualan bisa mencapai Rp 5 juta per keramba. Sekarang mereka frustasi, karena ikan jelawat, ikan toman, ikan gabus, ikan belida, ikan baung yang dipelihara, tidak bisa lagi dibudidayakan.
Hingga sekarang para pemilik keramba tidak tahu persis jenis penyakit yang menyerang ikan itu. Hasil pemantauan instansi teknis Pemerintah Kabupaten Seruyan belum lama ini menduga penyakit bola mata ikan memerah, lantaran penggunaan obat racun batang kayu yang selalu dibuang ke dalam danau oleh para pelaku pembalakan liar (illegal logging) dan juga pencemaran dari limbah beberapa perkebunan Kelapa Sawit disekitar Danau.


Bagi Anda yg ingin mengisi Waktu liburan bersama keluarga, mungkin Danau Seluluk bisa jadi satu alternatif yg dapat Anda kunjungi karena selain keindahan Danaunya, Udara segar dan Panorama Indah nan Alami bisa Anda rasakan disini.
Harus diakui, Kabupaten Seruyan memiliki potensi wisata yang sangat luar biasa. Namun sayangnya, potensi wisata yang ada tidak terkelola dengan professional. Akibatnya, saat ini masyarakat Seruyan lebih cenderung menghabiskan waktu libur ke Tempat-tempat wisata kabupaten tetangga.
Potensi wisata Danau Seluluk di Kecamatan Hanau salah satunya yang sangat strategis jika dikembangkan.


Dengan daya tarik alami beberapa lokasi wisata seperti Wisata Pantai Sungai Bakau-Kuala Pembuang ,Riam-Rantau Pulut dan Tumbang Manjul serta Wisata Danau di Sembuluh,Danau Seluluk di Pembuang Hulu serta Taman Nasional Tanjung Puting membuat Kabupaten Seruyan memiliki kekayaan tempat wisata yang sangat luar biasa dan tidak kalah dengan potensi wisata daerah lainnya.
Namun sayangnya, selama ini program pemerintah belum maksimal menyentuh untuk pengembangan kawasan wisata Danau ini.


Lihat saja kawasan Danau Seluluk yang ada di Kecamatan Hanau ini, Danau kecil yang berada di pinggiran Perkebunan Kelapa Sawit ini secara kasat mata saja jika dikembangkan sangatlah menjanjikan sebagai kawasan wisata.Namun kenyataanya hingga saat ini Kawasan Wisata Danau Seluluk terkesan dibiarkan begitu saja.Memang saat ini sudah ada penambahaan beberapa fasilitas, namun untuk menjadi kawasan wisata yang memuaskan tempat ini memang masih sangat jauh.


Menurut Subayur salah satu pengunjung yang kerap jalan bersama teman-teman di kawasan wisata ini, dulu sebelum dibersihkan dan ditambah fasilitas, yang banyak mengunjungi kawasan ini adalah pasangan remaja. "Namun saat ini selain pasangan muda-mudi, beberapa keluarga mulai menikmati tempat ini, " jelasnya.


Subayur berharap kawasan wisata danau Seluluk bisa dikelola dengan baik oleh pemerintah agar masyarakat tak perlu mengeluarkan banyak dana jika harus berwisata.
Untuk menjawab hal tersebut, perlu komitmen menyeluruh dari Pemerintah Daerah semua dinas terkait dan masyarakat untuk membuat wisata di Kabupaten Seruyan ini berkembang. "Pertama sekali tentunya kita harus menciptakan iklim kondusif untuk mendatangkan investor dibidang pariwisata ke Kabupaten Seruyan.
Share This Article : Facebook Twitter Google+ Linkedin

4 Komentar "Danau Seluluk, Kabupaten Seruyan"

Unknown 8 Desember 2012 pukul 08.19 WIB Permalink

Alhamdulillah...sekaligus kaget,sekelumit cerita tentang Obyek Wisata Danau Seluluk yg kami posting di SERUYAN FISHING CLUB akhirnya terbit di Koran Harian Radar Sampit pada hari Sabtu, 8 Desember 2012

SFC 5 Februari 2014 pukul 22.14 WIB Permalink

Sekalian Promosi SFC Bos...

Arief 24 Maret 2016 pukul 20.10 WIB Permalink

gambarnya kok ngga ada bang?

SFC 29 Maret 2016 pukul 10.42 WIB Permalink

Ada tuh?!


Komentator Gabung Buka Emot

BergabungX

 
Top